Translate

Minggu, 19 Desember 2021

Apa sih kesulitan belajar itu..?

 Nama   : Iis Silvia

NIM     : 20832011

Kelas   : PTI 2A

Mata Kuliah : Belajar dan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Aceng Ahmad Rodian Susila, M.Pd


KESULITAN BELAJAR


    Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan belajar, baik disadari, tidak disadari, bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiologis. Kesulitan belajar ada di setiap individu, maka kita harus mengenal berbagai macam individu di kelas. Ada yang cemberut, ceria, mengantuk ketika masuk kelas dari itu harus di eksplor terlebih dahulu bagaimana kesiapan belajar.


A. Ciri-ciri kesulitan belajar


1. Hasil belajar di bawah “passing grade” atau di bawah kkm. Harus diketahui dulu dari mana hasil belajar contohnya bisa ulangan harian, latihan, atau evaluasi. Passing grade kita tentukan berapa setiap pertemuan. Baiknya setiap pertemuan di evaluasi apakah tercapai hasil pembelajarannya.

2. Hasil belajar di bawah potensi yang dimilikinya. Setiap orang memiliki potensi yang berbeda. Cara mengetahui potensi itu bisa dilihat dari bagaimana siswa memahami setiap pembelajaran karena ada siswa yang susah memahami pelajaran. 

3. Hasil belajar tidak sebanding dengan usahanya.

4. Lambat dalam melakukan tugas belajar.

5. Menunjukkan perilaku yang kurang baik/tidak wajar, misalnya acuh tak acuh, menentang, berpura-pura. Dalam ruang lingkup pembelajaran, banyak karakter siswa yang berbeda beda.

6. Menunjukkan perilaku yang kurang/tidak wajar (misalnya membolos, sering datang terlambat, tidak mengerjakan tugas). 

7. Menunjukkan gejala emosional yang tidak/kurang wajar. Contohnya seperti mudah marah, mudah tersinggung, murung. 


B. Latar belakang kesulitan masalah

a. Faktor Internal

1. Kelemahan fisik, contohnya seperti kurang berfungsinya panca indra, sakit, dan cacat tubuh/pertumbuhan yang kurang sempurna. 

2. Kelemahan mental baik bawaan maupun pengalaman, misalnya IQ rendah (bisa disebabkan oleh faktor genetik ), gangguan mental. 

3. Kelemahan emosional, seperti immaturity, phobia atau ketakutan. Contohnya takut akan pensil, kebisingan.

4. Kebiasaan dan sikap yang salah, seperti banyak melakukan tindakan yang tidak relevan, sering bolos, sering tidak masuk.

5. Tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan.


b. Faktor Eksternal

1. Kurikulum yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam konteks kurikulum harus menyesuaikan dengan karakter siswa baik kurikulum nasional maupun sekolah.

2. Kelemahan dalam sistem instruksional. Seperti kurangnya infrastruktur atau kurangnya fasilitas dalam pembelajaran seperti materi atau ruang kelas yang kurang nyaman ataupun hal-hal yang kurang mendukung dalam pembelajaran.

3. Terlampau berat beban belajar. Sekolah tidak boleh memberikan terlalu banyak pembelajaran dalam satu waktu. Dengan itu harus disesuaikan dengan waktu pembelajaran.

4. Sering pindah sekolah.

5. Kelemahan dalam lingkungan keluarga. Keluarga harus membantu dan menjadi guru utama dalam pembelajaran. Jangan hanya menyerahkan siswa ke sekolah saja. 

6. Terlampau banyak kegiatan di luar sekolah. Kegiatan di luar pembelajaran jangan terlalu banyak seperti kegiatan ekstrakulikuler atau kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan belajar pembelajaran. 


C. Pendekatan terhadap kesulitan belajar

    Kesulitan belajar bukan hanya masalah instruksional-peadagogis tetapi juga masalah psikologis, karena kesulitan belajar berakar dari aspek psikologis terutama gangguan kepribadian dan penyesuaian diri oleh karena itu bantuan yang diberikan di samping bersifat instruksional-peadagogis juga diperlukan bantuan psikologis yang bersifat terapiutik.


D. Teknik pengukiran kesulitan belajar

1. Observasi. Siswa harus dianalisis dalam pembelajaran di kelas

2. Tes hasil belajar. Biasanya menggunakan Fretest dan Post test. Tes awal dan tes akhir

3. Tes diagnostik. Diberikan untuk mendiagnosa bagaimana siswa dalam mengikuti belajar atau diberikan tes untuk mengetahui sejauh mana potensi siswa dalam pembelajaran.

4. Tes bakat/minat. Bakat dan minat harus dites karna jangan sampai siswa salah mengambil nantinya.  

5. Angket/kuesioner. Guru membuat angket, kemudian diberikan ke siswa. Hal ini untuk mengetahui bagaimana kesulitan belajar.


E. Upaya penanganan kesulitan belajar

1. Penanganan secara instruksional paedagogis

a.     Pembelajaran ulang,


b.     Program pengayaan


c.     Pembelajaran individual


d.     Penyediaan pelajaran pilihan


2. Penanganan secara psikologis melalui layanan BP atau BK (Bimbingan Konseling) yang bersifat terapiutik. Terapiutik adalah proses interaksi tatap muka yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental.

Kabel Ethernet: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya

 Berikut artikel singkat tentang kabel Ethernet dan cara membuatnya. 1. Pengertian Kabel Ethernet Kabel Ethernet adalah jenis kabel jarin...